Sejak
lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini
karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram
ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik
pembangunan piramida ini?
Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times
menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun
menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya. (Lihat:http://heritage-key.com/egypt/why-super-cements-may-hold-secrets-pyramid-builders danhttp://www.livescience.com/1554-surprising-truth-great-pyramids-built.html ).
menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya. (Lihat:http://heritage-key.com/egypt/why-super-cements-may-hold-secrets-pyramid-builders danhttp://www.livescience.com/1554-surprising-truth-great-pyramids-built.html ).
Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam
mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang
sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka
tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa
Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan
batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic
Society”menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry
untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin
bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk
dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.
Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang
diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian
yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga
membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang
disediakan di dinding piramida.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar
untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu
tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat
dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi
belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan. (Lihat jurnalnya:http://www.davidovits.info/78/davidovits-pyramid-theory-worldwide )
Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor
membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah
bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di
puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset
dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir
dibuat dengan menggunakan tanah liat.”
Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif soal cara
membangun piramida Firaun. Bagaimana mengangkat batu-batu besar yang jumlahnya
mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang
Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima
atau enam ribu kilogram!
Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu
piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua
puluh tahun.
Sebuah penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, “Piramida
Matahari” dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini
menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu.
Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida
matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas
bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania
atau Firaun!
Alquran Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban
Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan
hal ini dari beberapa ayat-ayat yang Allah firmankan.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala (yang artinya):
“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat
Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk
orang-orang pendusta.”
(QS. Al-Qashash: 38)
Ayat ini menunjukkan rahasia dari teknologi konstruksi yang
digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti disebutkan “buatkanlah
untukku bangunan yang Tinggi”. Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas
seperti dalam ayat: “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat!”
Subhanallah!
Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan
tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga
dibangun dari tanah liat! Dapat dikatakan: bahwa keajaiban Al Qur’an
menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang
tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran hingga zaman modern saat ini.
Siapa yang memberitahukan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
tentang berita ini?
Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan
piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis.
Pertanyaannya adalah:
Kita tahu bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pergi ke
Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar
tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wasallam ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada
waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida.
Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan
tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun
belakangan ini.
Bagaimana Nabi shalallahu ‘alaiahi wasallam sebelum 1400 tahun
yang lalu memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk
membangun monumen …
Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam tidaklah membawa apapun dari padanya tetapi Allah
yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan
nabi Musa …
Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan hakikat
ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya pada zaman modern
ini!!
Subhanallah!
Ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai akal.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
(QS. Yusuf: 111)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan”
(QS. An-Nahl: 44)
“Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan.””
(QS. Thahaa: 114)
Maha Benar Allah dengan Segala Friman-Nya…
Wallahu’alam bishshawwab…
Semoga Bermanfaat
Note:
Thanks to Blackflag Trooper
Keterangan Gambar:
Professor Michel Barsoum stands before one of the Egyptian
pyramids for which he has found evidence suggesting some of the stone blocks
were cast, not quarried. (http://www.livescience.com/1554-surprising-truth-great-pyramids-built.html ).







0 komentar:
Posting Komentar